Dari Daun Menjadi Karya: Mahasiswa UB Ajak Anak Desa Grati Belajar Cinta Alam Lewat Ecoprint dan Kolase

Lumajang, Merdekanews.id Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 68 membawa angin segar bagi dunia pendidikan anak-anak di Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang.  Lewat kegiatan bertema “Dari Daun Menjadi Karya”, mereka mengajak anak-anak desa untuk mengenal alam secara lebih dekat melalui seni ecoprint dan kolase yang dikemas dalam suasana belajar yang menyenangkan dan inspiratif.
Kegiatan ini dibuka dengan workshop ecoprint yang dipandu oleh Faiza Maharani, mahasiswi Fakultas Pertanian UB. Anak-anak diajak memetik daun di sekitar lingkungan desa, menyusun pola di atas kain totebag, lalu mencetak jejak daunnya dengan teknik sederhana. Hasil cetakan menampilkan motif unik, alami, dan penuh warna—sekaligus mencerminkan kepekaan anak terhadap lingkungan sekitar mereka.

Suasana penuh keceriaan dan rasa ingin tahu menghiasi setiap proses. “Aku kira ini cuma daun biasa, tapi ternyata bisa bikin tas yang keren,” ujar salah satu siswa dengan bangga sambil menunjukkan totebag buatannya. Lebih dari sekadar kegiatan seni, ecoprint menjadi media untuk menanamkan pesan penting: bahwa alam dapat diolah menjadi karya tanpa harus dieksploitasi. Kegiatan ini juga memperkenalkan konsep ramah lingkungan sejak dini, dengan mendorong penggunaan tas kain sebagai pengganti plastik.

Tak berhenti di situ, kegiatan berlanjut di perpustakaan desa, di mana anak-anak diajak menuangkan imajinasi mereka lewat pembuatan kolase bertema alam. Menggunakan potongan daun kering, bunga, dan sisa-sisa kertas warna, mereka menyusun bentuk-bentuk hewan, pohon, dan pemandangan desa yang mereka lihat setiap hari. Aktivitas ini menjadi ruang bebas ekspresi bagi anak-anak untuk menceritakan alam versi mereka—tanpa batas, tanpa takut salah.

“Lewat kolase ini, kami ingin mengembangkan kemampuan motorik halus anak, sekaligus membuka ruang imajinasi mereka tentang lingkungan. Mereka tak sekadar melihat, tapi diajak menafsirkan alam dengan cara yang personal,” ujar Prita Enjelina, salah satu anggota tim MMD.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak selalu harus berlangsung kaku dalam kelas. Anak-anak belajar dengan gembira, sambil bermain dan mencipta. Kolaborasi antara ecoprint dan kolase ini juga sejalan dengan visi SDGs poin 4 tentang pendidikan berkualitas dan poin 13 tentang aksi iklim, di mana kesadaran lingkungan ditanamkan sejak usia dini melalui pendekatan yang menyenangkan.

Dengan metode yang kreatif dan relevan, mahasiswa UB berhasil menjembatani dunia anak dengan alam sekitar mereka. Melalui karya yang dicetak dari daun dan disusun menjadi kolase, anak-anak tidak hanya membawa pulang hasil kreativitas, tetapi juga pulang dengan pengalaman—bahwa mencintai bumi bisa dimulai dari tangan kecil dan niat sederhana.

إرسال تعليق

0 تعليقات