Lumajang, Merdekanews.id Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 68, menggelar edukasi pertanian berkelanjutan di SDN 2 Grati, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang. Melalui pendekatan kreatif dan interaktif, para siswa kelas 5 dikenalkan pada konsep pertanian ramah lingkungan dan praktik pembuatan Biosaka dari bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar mereka.
Kegiatan ini berlangsung pada Jumat pagi (18/7) dan merupakan bagian dari upaya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin Tanpa Kelaparan, Pendidikan Berkualitas, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta Penanganan Perubahan Iklim.
Farina Bianca Shafitri, mahasiswa Fakultas Pertanian UB yang menjadi pemateri utama, menyampaikan materi tentang pengenalan hama pertanian seperti wereng, ulat, dan tikus, serta cara alami mengatasinya. Ia juga memperkenalkan Biosaka—larutan hasil perasan tumbuhan hijau—yang dapat membantu menyuburkan tanaman dan memulihkan ekosistem tanah.
“Biosaka bukan sekadar ramuan, tapi harapan untuk masa depan pertanian yang lebih hijau dan sehat,” ujar Farina di hadapan para siswa yang tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan.
Program ini dilatarbelakangi oleh kondisi kebun sekolah “Pawon Urip” yang selama ini terbengkalai. Melihat potensi kebun tersebut, Farina dan tim mengajak siswa untuk bersama-sama memulihkan Pawon Urip dengan membuat Biosaka dari daun-daunan lokal seperti daun pepaya, jambu, kenikir, kelor, dan singkong.
Para siswa diajak melakukan praktik langsung pembuatan Biosaka, sekaligus belajar pentingnya merawat alam dengan pendekatan alami dan berkelanjutan. Proses edukasi dikemas ringan dan menyenangkan, diselingi dengan kuis dan permainan edukatif seputar jenis-jenis hama dan manfaat Biosaka.
Kepala SDN 2 Grati menyambut baik inisiatif mahasiswa UB tersebut.
“Kegiatan ini sangat positif untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak pada pertanian dan lingkungan sejak dini. Kami berharap Pawon Urip bisa menjadi ruang belajar yang hidup dan produktif kembali,” ujarnya.
Program ini didukung penuh oleh anggota MMD Kelompok 68 lainnya—Rabbani Hakim, Prita Enjelina, Faiza Maharani, dan Pradhayaddiwangga—serta dibimbing oleh Ir. Endra Yuafanedi Arifianto, ST., MT. Mereka berkomitmen terus mendukung pendidikan pertanian berkelanjutan sebagai bekal masa depan generasi muda.
0 تعليقات