Mahasiswa UB Gaungkan Gizi Sehat Lewat Program Gemar Makan Ikan di Grati: Dari Bekal Ikan, Edukasi Gizi, hingga Lalapan Lele dan Mujair

Lumajang, Merdekanews.id  Suasana berbeda terasa di halaman SDN 02 Grati, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang. Hari itu, aroma ikan yang digoreng, disuwir, dan dilalap memenuhi udara, berpadu dengan tawa anak-anak yang antusias mengikuti kegiatan edukatif bertema “Gemar Makan Ikan”. Program ini merupakan inisiatif mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dalam rangkaian Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 68, untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya gizi sehat berbasis ikan sejak usia dini.
Dipandu oleh Nazriel Ilham Gunawan, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB, kegiatan ini dirancang menyenangkan dan partisipatif. Uniknya, seluruh siswa kelas 1–3 SD diwajibkan membawa bekal makanan berbahan dasar ikan dari rumah. Isi kotak makan mereka pun bervariasi: mulai dari nugget ikan buatan ibu, pepes, hingga ikan goreng sederhana yang dikemas penuh cinta. “Anak-anak jadi lebih semangat makan karena mereka merasa ikut berkontribusi,” ujar Nazriel.

Untuk melengkapi pengalaman kuliner ini, tim mahasiswa juga menyiapkan hidangan ikan hasil olahan sendiri, berupa lalapan ikan mujair dan lele, serta sarden sederhana yang disajikan sebagai lauk pendamping nasi. Semua menu disajikan dalam bentuk prasmanan mini, agar anak-anak bisa mencicipi berbagai rasa dan tekstur ikan lokal yang bergizi.

“Tujuan utama kami adalah mengenalkan bahwa ikan itu tidak hanya sehat, tapi juga bisa diolah dengan cara yang sederhana, lezat, dan disukai anak-anak,” ujar Nazriel. Ia menjelaskan bahwa ikan mengandung protein berkualitas tinggi, omega-3, serta vitamin dan mineral penting seperti zat besi dan yodium, yang sangat berperan dalam pertumbuhan otak dan mencegah stunting—masalah yang masih ditemui di banyak desa, termasuk Grati.

Kegiatan ini dikemas dalam bentuk yang menyenangkan: anak-anak mengikuti kuis ringan seputar manfaat ikan, menonton dongeng bergambar bertema laut dan kesehatan, serta sesi diskusi ringan yang membuat mereka aktif bertanya dan berbagi pengalaman makan ikan di rumah. Bagi banyak anak, ini adalah kali pertama mereka benar-benar mengenal ikan sebagai sumber gizi penting.

Namun, program ini tidak berhenti sebagai edukasi satu hari. Gemar Makan Ikan dirancang sebagai bagian dari ekosistem program yang lebih luas di Desa Grati, yang digagas oleh mahasiswa UB. Edukasi gizi ini terhubung dengan kegiatan lain seperti pembelajaran literasi di perpustakaan desa, pembuatan kolase bertema pangan sehat, sosialisasi lingkungan dan eco-enzyme, serta pengembangan komunitas wisata edukatif yang sedang dibentuk bersama warga.

“Semua ini kami rancang untuk saling menguatkan. Anak-anak belajar makan sehat, lalu belajar menjaga lingkungan, lalu menciptakan desa yang bersih dan cerdas. Semua berawal dari kebiasaan kecil,” ujar Pradhayaddiwangga, mahasiswa UB yang menggagas pendekatan komunitas wisata dan literasi di desa tersebut.

Dalam waktu dekat, tim MMD berencana menjalin kerja sama dengan guru dan PKK desa untuk menyelenggarakan pelatihan pengolahan ikan sehat di rumah. Tujuannya: agar para ibu bisa menyajikan menu yang hemat, mudah, dan tetap kaya gizi untuk anak-anak mereka. Selain itu, perpustakaan desa juga akan menjadi pusat informasi gizi, dengan buku-buku cerita, infografik makanan sehat, dan agenda edukatif yang berkelanjutan.

Program ini menyelaraskan misi dengan SDGs poin 2 (Tanpa Kelaparan), poin 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), dan poin 4 (Pendidikan Berkualitas). Lebih dari itu, ini adalah contoh nyata bagaimana edukasi gizi tidak harus mahal, cukup dengan semangat kolaboratif dan cita rasa lokal yang dikemas dengan cerdas.

Di akhir kegiatan, anak-anak pulang bukan hanya dengan perut kenyang, tetapi juga dengan pengetahuan dan kebanggaan baru. Dari bekal yang mereka bawa hingga suapan terakhir lalapan mujair, semua menjadi bagian dari cerita: bahwa gizi sehat bisa dimulai dari desa, dari meja makan yang sederhana, menuju masa depan yang lebih kuat.

إرسال تعليق

0 تعليقات