Wabup menyampaikan terima kasih terhadap upaya yang sudah dilakukan "TB HIV Care SSR Aisyiah" Lumajang. "Saya selaku Wakil Pemerintah Kabupaten Lumajang, tentu harusnya kami yang berterima kasih, sebab pemerintah akan lebih cepat jika ada pihak yang membantu," ungkapnya.
Permasalahan TB harus ditangani dengan cepat dan tepat, karena banyak masyarakat yang masih kurang paham terkait TB. Oleh karena itu, upaya jemput bola dengan mencari penderita TB sangat tepat. Hal itu, untuk mengantisipasi penularan TB semakin luas. "Langkah ini semakin cepat, semakin dicari ya semakin ditemukan, ini akan jadi motivasi juga bagi pemerintah. Saya sangat mengapresiasi ini," ujar wabup.
Wabup meminta kepada perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, agar segera membuat draft regulasi TB yang bekerja sama dengan SSR Aisyiah sebagai regulasi.
Ketua "TB HIV Care Aisyiah SSR" Lumajang, Aini Mardiana menyampaikan, pihaknya sampai saat ini sudah melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan beberapa organisasi masyarakat dan beberapa instansi pemerintah. Kehadiran TB HIV Care Aisyiah SSR Lumajang turut membantu pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ummat.
Said Romi, dari komunitas menyampaikan, tujuan "TB HIV Care Aisyiah SSR" Lumajang, untuk menemukan orang yang terindikasi TB, kemudian dilakukan pemeriksaan, agar bisa lebih awal menekan penularannya, memberikan penanganan terhadap penderita TB serta meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembentukan komunitas TB.
Ia melaporkan, pada tahun 2018, "TB HIV Care Aisyiah SSR" Lumajang telah melakukan pemeriksaan terhadap 980 orang dan 179 diantaranya dinyatakan positif TB.(Suatman)
0 Comments