Kapolres : Jangan Sekali-kali Lupa Pada Sejarah



Lumajang, Kabarejember.com
(20/05/2019)---Bertepatan dengan hari Kebangkitan nasional pada tanggal 20 Mei 2019, jajaran Forkopimda Kabupaten Lumajang melakukan ziarah ke makam pahlawan. Kapolres Lumajang menyempatkan diri menabur bunga kepada 2 tokoh pejuang yang terkenal di Lumajang yaitu Mayor Jenderal Imam Soedja’i, dan Kapten Kyai Ilyas.

Kedua tokoh tersebut memilik peran yang sangat besar dalam mengusir Belanda dari wilayah Kab. Lumajang. Kapten Kyai Ilyas merupakan putera daerah Lumajang, beliau anak desa yang lahir di Desa Uranggantung Kecamatan Sukodono Lumajang. disamping dikenal sebagai seorang Kyai yang dermawan juga dikenal sebagai pejuang dan tentara.

 Untuk menghargai jasa Kapten Kyai Ilyas bersama pasukannya pemerintah mendirikan monumen di Dusun Ledok Desa Banjarwaru Kecamatan Lumajang, tepatnya berada di tengah-tengah persawahan. Monumen Kapten Kyai Ilyas dibangun tahun 1975 dan diresmikan oleh Bupati Lumajang Bapak Soewandi. Tak cukup disitu, pemerintahpun mengabadikan nama Kapten Kyai Ilyas sebagai nama jalan dijantung Kota Lumajang (Barat Adipura).

Mayor Jenderal Imam Soedja’i menjadi salah seorang tokoh yang menggerakkan dan memimpin perjuangan, khususnya di daerah Lumajang. Peran pemuda Imam Soedja’i makin menonjol sebagai seorang tokoh muda setempat, apalagi kemudian mampu membentuk perkumpulan pencak silat yang dikenal dengan Organisasi Pencak (OP). Di samping itu kegiatannya dilanjutkan dengan mendirikan badan kepanduan sebagai bagian Partai Serikat Islam Indonesia (PSII).

Selepas Imam Soeja'i dibebastugaskan dari jabatan panglima Divisi VII Untung Suropati. Mayor Jenderal Imam Soedja’i kembali menjadi rakyat sipil hingga memasuki hari tuanya. Seorang jenderal itilu  tinggal di desa sampai meninggalnya. Imam Soeja'i dimakamkan di  Taman Makam Pahlawan Lumajang dengan upacara militer pada tanggal 25 Februari 1998.

Kapolres Lumajang menyempatkan ziarah di makam Mayor Jenderal Imam Soedja’i dan Kapten kyai ilyas. Nama mereka diabadikan sebagai nama jalan di Lumajang karena jasa jasanya.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH menyempatkan berdoa kepada kedua pejuang tersebut. Kapolres menjelaskan bahwa apa yang dikisahkan para veteran pejuang ini, tentunya menjadi nilai yang sangat bermakna bagi semua. Cerita perjuangan yang dikisahkan dalam perjuangan dan pertempuran mengusir penjajah dulu, tentunya hal yang sangat luar biasa untuk diingat. "Jasa besar itulah yang menjadi nilai bermakna sebagai pegangan bagi kami untuk bisa meneruskan perjuangan beliau-beliau ini," pungkas Arsal. ( Suatman)

Post a Comment

0 Comments