Semarak Kontes Ternak di Jember Diikuti Ratusan Peserta dari Berbagai Daerah


Jember, Kabarejember.com
----- Sedikit berbeda dari kontes hewan ternak di tahun-tahun sebelumnya, pada 2019 ini ada berbagai event yang digelar dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kota di luar Jember, seperti Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang dan Probolinggo. Selain kontes hewan ternak, dalam kegiatan ini juga digelar konter hewan ternak kesayangan, pameran daging, wisata edukasi peternakan, lomba mewarnai, vaksinasi kucing gratis, klinik hewan on the spot dan kongres peternak. Event ini dinilai sangat strategis karena sebagai salah satu tolok ukur pembangunan peternakan di Kabupaten Jember.

Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR yang membuka acara ini menyatakan bahwa tantangan yang ada saat ini adalah peningkatan kualitas hewan ternak terutama yang dipergunakan untuk konsumsi masyarakat, seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan baik kuantitas maupun kualitas. Tidak dapat dipungkiri, peningkatan pemenuhan gizi masyarakat harus mampu diimbangi dengan peningkatan gizi hewan ternak itu sendiri, sehingga event-event seperti ini sangat efektif untuk diselenggarakan. Selain itu, dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat, merupakan sebuah peluang usaha tersendiri yang bisa dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian.

Pada kontes hewan ternak kali ini, diikuti oleh 22 ekor ternak, sedangkan untuk kontes hewan ternak kesayangan akan dimeriahkan dengan pameran hewan kesayangan seperti iguana, kelinci hias, musang dan kucing.
Dalam event ini juga digelar gerakan minum susu makan telur yang diikuti oleh 500 siswa, dan lomba mewarnai yang diikuti oleh 300 siswa dan kongres peternak yang diikuti oleh 300 peserta.
Data yang ada menunjukkan bahwa di Kabupaten Jember memiliki potensi pengembangan hewan ternak yang cukup potensial, sehingga dapat disebut sebagai gudangnya ternak di Jawa Timur.

Dengan populasi hewan ternak domba sebesar 78.389 ekor pada tahun 2018, Jember telah 3 kali melakukan ekspor domba ke Malaysia dengan jumlah 1.500 ekor setiap pengiriman. Sedangkan populasi sapi sebesar 253.113 ekor, jumlah kelahiran pedet (anak sapi) yakni 53.728 ekor, dan jika dianalisa, harga per ekornya adalah Rp. 7 juta, maka jumlah penjualan bisa mencapai Rp. 376.131.225,806. Jumlah yang fantastis dan diyakini akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.

Bupati Faida berharap, bahwa pengembangan peternakan tidak bisa lepas dari perkembangan pertanian, sehingga dalam pengembangannya harus berjalan seiring dan sejalan. Ia juga berharap bahwa event seperti ini dapat diselenggarakan kembali di tahun-tahun mendatang karena dampaknya akan sangat besar untuk pembangunan yang terintegrasi di Kabupaten Jember. (mul/hia/hms)

Post a Comment

0 Comments