Stand Pameran DP3AKB Jember Jadi Magnet Pengunjung


Jember, Kabarejember.com
---Stand pameran milik Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berancana (DP3AKB) Kabupaten Jember masih menjadi daya tarik pengunjung Festival Kuliner Nusantara. Pada hari kedua, Jum’at, 08 November 2019, pengunjung festival yang digelar di PG. De Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, ini semakin banyak.

Para pengunjung festival yang digelar oleh Asosiasi Pemerintahan Kabupaten/Kota se-Indonesia (APKASI) ini tertarik dengan jajanan dan makanan tempo dulu yang berbahan dasar pisang dan ketela pohon.

Kuliner khas Jember yang dipamerkan merupakan karya para lansia yang tergabung dalam grup Eyang-eyang Ledokombo. Sajian mereka tanpa menggunakan bahan kimia, seperti MSG, penyedap rasa, pengawet, maupun pewarna makanan buatan.

Ketua Grup Eyang-eyang Ledokombo, Tias Wiwik, mengatakan, makanan ini sengaja diperkenalkan kepada masyarakat karena makanan ini bisa digunakan sebagai pengganti beras.

Menurutnya, konsumsi beras yang merupakan makanan pokok dari masyarakat umum ini harusnya dikurangi, karena beras mempunyai kandungan gula dan karbohidrat yang cukup tinggi dibanding ketela pohon.

Karena itu, lanjut Tias, dalam festival kuliner APKASI 2019 ini tetap mengangkat ketela pohon sebagai penggati beras, meski masih menambahkan beras jagung sebagai pendampingnya.
Resep masakannya merupakan resep inovasi yang didapat dari saling berbagi informasi saat anggota grup berkumpul setiap satu bulan sekali.

Hal senada juga dikatakan Eyang Jumiati. Ia mengatakan, dalam kegiatan sekolah Eyang-eyang Ledokombo diisi dengan pengajian, silahturahmi, serta bertukar informasi.
“Dari sinilah menu racikan masakan itu diperoleh,” ujarnya.

Makanan yang diracik dengan bumbu dapur alami yang mudah didapatkan di pasar-pasar ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung stan pameran DP3AKB.

Stan pameran DP3AKB Kabupaten Jember mengangkat tema “Generasi Berencana (GENRE), Generasi Sehat dan Berkualitas”.

Kasubid Perencanaan dan Pelaporan DP3AKB, Drs. Joko Sutriswanto, MSi, menjelaskan, stand pameran di festival kuliner APKASI ini agar masakan kuliner di Jember bisa lebih dikenal.
Untuk itu, DP3AKB menggandeng Sekolah Eyang-eyang Ledokombo, yang membawa produk kuliner berbahan dasar pisang dan ketela pohon, yang diolah tanpa menggunakan MSG, penyedap rasa, termasuk bahan kimiawi lainnya.

“Selain memperkenalkan masakan olahan alami, para eyang ini ingin mengkampanyekan makanan tanpa zat kimiawi dan penyedap rasa, yang bisa dikonsumsi secara sehat tanpa mengurangi kenikmatan citarasanya,” ungkapnya.

Contoh makanan karya mereka adalah Pisto yaitu singkatan dari Pisang dan Telo. Nasi Pistol atau Nasi Pisang, Telo (Ketela), dan Kacang Toloh. Pihaknya juga menggandeng para milenial yang tergabung dalam Generasi Berencana (Genre). Mereka adalah para remaja yang telah dibina dan dilatih untuk memberikan informasi seputar keluarga berencana dan reproduksi remaja.

DP3AKB juga memamerkan produk lokal handycraft, temasuk produk tape yang dihasilkan oleh kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKS). Kelompok ini beranggotakan  para ibu dan remaja putri yang mempunyai usaha kecil.

“DP3AKB bersama binaan UPPKS dan Genre akan siap untuk mengikuti pameran-pameran di tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya. (mul/mia/hms)


Post a Comment

0 Comments