warga dusun temugiring adakan doa bersama minta berkah.jau dari penyakit




mojokerto..merdekanews.net .kisah di dusun temugiring desa batankrajan kec gedeg kab mojokerto.cerita dulu orang percaya pada salah satu sesepuh mba langkir siapapun pasti di beri berkah apa dan keniatanya selalu tercapai. ada juga memohon kepada tuhan agar di beri keselamatan dari musiba covit 19.karna tuhan menciptakan manusia dengan sempurnah dan.agar mengingatnya dan untuk mengapdi padanya tiada tuhan selain allah .konon dahulu kalah ada hantu.bernama pagebluk makluk pembawa maut berwujud bola arwah. Terkadang ia muncul sebagai rombongan prajurit ganas yang bisa membunuh manusia ketika mereka tertidur. Hantu bernama Lampor itu kerap menimbulkan suara gaduh. Suaranya berasal dari iringan kereta kuda dan derap kaki pasukan.



Beberapa masyarakat Jawa mempercayai kalau mereka adalah pasukan Nyi Roro Kidul . Sementara masyarakat di Jawa Timur percaya kalau Lampor muncul bersamaan dengan wabah penyakit.



Lampor mencari korbannya seringkali di bulan Sapar pada malam hari. Korban dicekik lalu dibawa dengan keranda. Jika itu terjadi, mereka bakalan mati 



Namun, Lampor punya kelemahan. Konon, ia tak bisa duduk atau jongkok. Jadi orang-orang akan memilih tidur di bawah dipan atau di lantai agar Lampor tak mencekik mereka.


"Wabah penyakit dalam konsepsi lama direlasikan dengan peristiwa mistis, seperti pada hantu Lampor



Terkadang dalam percakapan, kata lampor disandingkan dengan kata pagebluk, menjadi pagebluk lampor. Lampor secara harfiah berasal dari kata Jawa Kuna, lampur. Artinya mengembara atau bepergian. Sementara pagebluk adalah istilah Jawa untuk menyebut wabah penyakit.



Istilah pagebluk lampor kemudian memberi penegasan kalau pada masa lalu mungkin pernah terjadi pagebluk yang dahsyat dampaknya. Soal dahsyatnya pagebluk ini, ada perkataan dalam bahasa Jawa Baru yang populer.



"Isuk loro, sore mati, ini kan memberi gambaran betapa ganas penyakitnya, dalam durasi sesingkat itu orang mati,"ujar salah satu nara sumber.mba kandar sesepuh dusun temugiring



Kata-kata itu dijumpai dalam kisah Babad Tanah Jawi. Jadi, setelah Amangkurat I wafat, Mataram tertimpa musibah. banyak orang sakit. Negara rusak. Udara tidak baik. Makanan mahal. Hujan tak turun, sehingga udara begitu panas. Negara Mataram seperti terbakar. Banyak orang meninggal. Pengemis tersebar di sepanjang jalan atau sungai. Banyak penderita sakit borok, kudis, pathek, bubul, dan sejenisnya. Orang yang sakit di waktu pagi, sorennya meninggal. 



"Jadi dari situ kita melihat bahwa pada masa lalu ada gambaran tentang bencana penyakit," 


Mungkin saking menakutkannya dampak pagebluk, orang Jawa pun mulai mencari pertanda atau tetenger sebelum wabah datang. Pada zaman Mataram Islam misalnya, pagebluk dihubungkan dengan kemunculan bintang berekor atau komet. Orang Jawa menyebutnya lintang kemukus. Menurut tradisi mereka, kemunculan komet pada arah tertentu memiliki arti, di antaranya sebagai pertanda kemunculan pagebluk.



"Memang umumnya penampakkan komet dimaknai sebagai membawa ‘hal yang kurang baik’, kecuali menjelaskan bila komet muncul di arah timur tandanya ada raja yang sedang berbela sungkawa. Lalu rakyatnya bingung. Desa pun banyak yang mengalami kerusakan dan kesusahan. Harga beras dan padi murah, tetapi emas mahal harganya.


Bila bintang berekor muncul di tenggara menandakan ada raja yang mangkat. Orang desa banyak yang pindah. Hujan jarang. Buah banyak yang rusak. Ada wabah penyakit yang membuat banyak orang sakit dan meninggal. Beras dan padi mahal. Kerbau dan sapi banyak yang dijual.



Apabila komet muncul di arah selatan tandanya ada raja mangkat. Para pembesar susah. Banyak hujan. Hasil kebun melimpah. Beras, padi, kerbau, dan sapi dihargai murah. Orang desa merana, karenanya mereka pun mengagungkan kekuasaan Tuhan Yang Maha Suci.



Kalau komet muncul di barat daya artinya ada raja mangkat. Orang desa melakukan kebajikan. Beras dan padi murah. Hasil kebun berlimpah. Tapi kerbau dan sapi banyak yang mati.



Jika komet muncul di barat tandanya ada penobatan raja. Para pembesar dan orang desa senang. Beras dan padi pun murah. Apa yang ditanam berbuah subur dan cepat menghasilkan. Hujan akan turun deras dan lama. Apapun barang yang dijual-belikan murah harganya, karena memperoleh berkah warga desa hati. Kerbau dan sapinya banyak yang mati. Hujan dan petir terjadi di musim yang salah. Kekurangan makin meluas dan berlangsung lama. Beras dan 



Apabila ada komet muncul di utara, maknanya ada raja yang kalut pikiran lantaran kekeruhan di dalam pemerintahannya. Timbul perselisihan yang semakin berkembang menjadi peperangan. Beras dan padi mahal. Namun harga emas murah.



Selain tanda adanya wabah penyakit pada manusia, lintang kemukus juga memberi pertanda ada wabah penyakit yang akan menyerang hewan. Ada pertanda kalau kerbau dan sapi banyak yang mati. Itu disebutnya aratan. Bila lintang muncul di arah barat daya dan di barat laut.



"Ada pertanda alam yang di masa lalu dipersepsi sebagai tengara tentang adanya kematian," jelas mba kandar selaku sesepuh dusun temugiring "


Karenanya musibah yang terjadi akibat wabah penyakit bisa disebut sebagai malapetaka. menjelaskan, secara harfiah, dalam konteks Jawa Kuno dan Jawa bisa juga berarti penyakit.


seringkali wabah penyakit, di desa.temugiring tersebut. disembuhkan melalui doa bahasa jawa. penyakit tersebut hilang kata salah satu warga.dusun temugiring desa batan krajan..kec Gedeg kab mojokerto



Misalnya, ada masyarakat yang membuat tumpeng untuk mengatasi serangan pagebluk. 


Namanya berkenaan dengan cara tumpeng itu diperlakukan. Setelah diupacarai, doa bersama sama.


Ketika wabah terjadi biasanya di wilayah masyarakat mojokerto. membuat api serta bakar kayu di depan rumah sambil baca doa dan melempar garam di depan rumah .


"Ini isyarat akan ada penyimpangan di dunia manusia. Misalnya banyak anak mati secara beruntun. Pagebluk itu tadi. Menghilangkannya dengan membuat tumpeng pras. Memang digunakan untuk kepentingan berkah .dan tolak balak.” jelas terbit di orang Jawa percaya kemungkinan mereka sakit bergantung pada kualitas hubunganya dengan lingkungan. Mereka yakin bahwa manusia adalah bagian tak terpisahkan.(jekyridwan)

Post a Comment

0 Comments