Slametan Jum'at Legi di Desa Ngudirejo Sebagai Media Komunikasi Sosial




 Jombang, 26 November 2021 Merdekanews.id

Desa Ngudirejo merupakan salah satu Desa yang berada di Wilayah Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Kegiatan rutin slametan Jum'at Legi, 26 November 2021 di Desa Ngudirejo terbilang unik, sakral dan penuh makna.


Di era Kepemimpinan Lamtarno (Kepala Desa Ngudirejo), budaya slametan Jum'at Legi ini secara rutin dilaksanakan di pendopo balai desa Ngudirejo, masifnya pemahaman makna sakral sebagai uri-uri budaya yang selama ini banyak ditinggalkan masyarakat kembali digagas para pemuka agama, sesepuh dan masyarakat desa Ngudirejo, serta peran serta pemerintah Desa Ngudirejo. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari Visi dan Misi Kepala Desa sebagai penjabaran dari strategi, tindakan, dan tahapan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan untuk mewujudkan Desa Ngudirejo sebagai desa maju, mandiri dan berkembang tanpa meninggalkan budaya, tradisi jawa dan agama.



Saat ditemui di kantor desa, Lamtarno (Kades Ngudirejo) mengatakan bahwa makna dibalik tradisi Slametan Jumat Legi sebagai media komunikasi sosial adalah sebagai

sosialisasi. Dimasa kini, pelaksanaan Slametan Jumat

Legi bertujuan. (1) Sebagai media komunikasi sosial,

(2) Pembacaan doa terhadap keluarga atau

leluhurnya yang telah meninggal. (3) Sarana gotong royong, tolong menolong, menaruh rasa simpati dan empati. (4) Sebagai forum silahturahmi antar warga. (5) Sebagai Media syukuran (syukur nikmah) sebuah keluarga yang telah mendapat nikmat dari Allah SWT. (6) Sebagai media sedekah (berupa hidangan

ala kadarnya). (7) sebagai cara menyampaikan

informasi pemerintahan, dan (8) sebagai forum

informasi komunitas.

"Faktor yang mempengaruhi tradisi lokal Slametan Jumat Legi masih dilakukan dan dilestarikan oleh masyarakat Desa Ngudirejo adalah warga desa memaknai keselamatan agar bisa


selamat dan memiliki hubungan seseorang dengan Tuhan, Jumat

Legi menurut perhitungan (petungan) masyarakat

Desa Ngudirejo sebagai malam keramat atau sakral, saat yang terbaik untuk kirim doa kepada arwah sanak saudara, sebagai sarana mengumpulkan

warga dan menumbuhkan keakraban, kepedulian,

dan saling berinteraksi" ujar Lamtarno.


Tradisi Slametan Jumat Legi pada masyarakat Desa Ngudirejo merupakan percampuran antara Islam dan tradisi leluhur yang menumbuhkan hubungan antar individu melalui simbol-simbol komunikasi dalam interpretasi dan

perbuatan. 


Slametan Jumat Legi sebagai media komunikasi

sosial merupakan cara interaksi antar individu atau warga, dimana interaksi yang terjadi berupa menyampaikan informasi tentang perkembangan wilayah ke RT-an, warga yang sakit, yang ditimpa musibah, sebagai media interaksi mengobrol tentang keluarga, lingkungan, masjid untuk perekat

hubungan sosial, sebagai media forum silaturahmi

meningkatkan kekeluargaan antar warga desa, sebagai media mengirimkan doa kepada arwah keluarga yang sudah meninggal dan leluhurnya, dan sebagai media memberikan sedekah makanan kepada

tetangga; dan perilaku tradisi lokal Slametan Jumat Legi dapat berfungsi untuk mempertahankan

solidaritas sosial pada masyarakat Desa Ngudirejo. Solidaritas yang terbentuk dari kegiatan Slametan Jumat legi adalah tolong menolong dan gotong royong antar warga.(Rina)

Post a Comment

0 Comments