"PROGRAM KEAMANAN PANGAN NASIONAL, NING ITA INGIN ADA SINERGI DENGAN PROGRAM PRIORITAS KOTA MOJOKERTO


 

Kota Mojokerto -Merdekanews.id  Pemerintah Kota Mojokerto bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya menggelar advokasi program keamanan pangan nasional terpadu desa pangan aman, pangan jajanan anak usia sekolah (PJAS), dan pasar pangan aman berbasis komunitas.

Kegiatan yang melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait, para camat, lurah, dan kepala sekolah ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, bertempat di meeting room Lynn Hotel jalan Empunala No.87 Kecamatan Magersari Kota Mojokerto pada Kamis (28/4/2022).


Pada kesempatan ini, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut berharap dengan adanya program nasional yang berkaitan dengan keamanan pangan terpadu akan bisa disinergikan dengan program prioritas Pemerintah Kota Mojokerto salah satunya sektor pariwisata.


"Harapanya bisa kita bikin cocokan, kita sinergikan antara prioritas nasional dan prioritas Pemerintah Kota Mojokerto, melihat besarnya daya tarik wisata kuliner di Kota Mojokerto maka kita harus mampu mengelola dengan baik potensi yang ada di Kota Mojokerto menjadi salah satu daya tarik yang bisa menambah PAD serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Kota Mojokerto," ujar Ning Ita.

Lebih lanjut petinggi Pemkot Mojokerto tersebut menuturkan adanya sinergitas program keamanan pangan nasional terpadu ini harus menjadi satu potensi bagi Pemerintah Kota Mojokerto dalam rangka mendapatkan capaian outcome dari program prioritas Kota Mojokerto.


Sementara itu Dra Rustyawati, APT, M.Kes., Kepala BPOM Surabaya menjelaskan program keamanan pangan nasional terpadu ini nanti akan diterapkan terhadap tiga jenis lokus yakni kelurahan, pasar dan sekolah.

"Program ini berbasis pemberdayaan masyarakat, jadi nanti masyarakat komunitas di lokus tersebut akan kita latih, kita berikan pengetahuan bagaimana memilih makanan yang aman, sehat yang mendukung program pemerintah," jelasnya.


Nantinya, diharapkan lokus yang sudah dilakukan intervensi oleh BPOM akan menjadi lokus yang mandiri dalam hal penerapan keamanan pangan.
"Setelah itu pemerintah daerah diharapkan mereplikasi program ini kewilayah lain yang belum diintervensi, sehingga nanti harapannya seluruh masyarakat bisa sadar akan makanan yang aman," pungkasnya.


Turut hadir mendampingi Wali Kota pada forum tersebut, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesPPKB) Kota Mojokerto dr. Triastutik, Sp.A , serta Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMperindag) Kota Mojokerto Ani Wijaya.yn

Post a Comment

0 Comments