PROBOLINGGO, Merdekanews.id Pernyataan kontrofersial yang di ungkapkan oleh kepala desa setempat tidak selaras dengan Camat Gending, adanya dugaan pengurangan volume dalam pelaksanaan proyek pekerjaan tersebut menjadi alasan utamanya.
Diketahui,Proyek TPT (Tebing Penahan Tanah) di Desa Banyuanyar Lor Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo Yang bersumber dari Dana Desa tahun 2024. sebesar Rp. 181.033.800. dengan volume 320×0.30×1 menuai polemik di kalangan masyarakat.
Viralnya pemberitaan Winda Permata Erianti Turun ke lokasi pengerjaan proyek tersebut membuat penggunaan dana anggaran semakin kontrofersial.
Dilokasi pengerjaan , Slamet selaku Kepala Desa Banyuanyar Lor Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo membenarkan bahwa pengerjaan proyek TPT tersebut tidak sesuai RAB dan prasasti, yaitu kurang 60 meter. Kendati demikian, proyek ini sudah dilakukan monev dari pihak TPK kecamatan pada akhir Desember tahun 2024 silam.
"Lantaran kurang efektif, jadi pengerjaan kurang 60 meter. Atas instruksi dari pendamping desa atas nama Sholeh, akhirnya kekurangan pengerjaan di pindah di titik lain. Monev sudah selesai pada akhir tahun kemarin, dan lolos,"jelas Slamet
Berbeda dengan apa yang di sampaikan oleh Camat Gending, Winda Permata Erianti di salah satu media online. Dirinya menyebutkan bahwa Kepala Desa Banyuanyar Lor dengan sengaja menambah volume panjang proyek.
Parahnya lagi, Camat Gending saat meninjau langsung ke lokasi mengklaim bahwa penambahan volume tersebut merupakan amal jariyah dari kepala desa setempat.
Saat di konfirmasi, Winda Permata Erianti Selaku Camat Gending lebih memilih bungkam. Seakan alergi terhadap insan pers, Winda Permata diam seribu kata.
Menanggapi hal tersebut, Ketua F- Wamipro (Forum Wartawan Mingguan Probolinggo), M.Suhri sangat menyayangkan atas perilaku dan sikap dari seorang camat Gending.
Dirinya bahkan mengklaim bahwa apa yang di lakukan oleh pejabat pemerintah tingkat kecamatan tersebut terkesan menutupi kesalahan anak buahnya.
"Kepala Desa Banyuanyar Lor,Slamet dengan jelas membenarkan terkait kekurangan volume pekerjaan. Bahkan Kepala Desa Banyuanyar Lor menjelaskan kekurangan volume proyek TPT tersebut lantaran dirinya dalam kondisi sakit. Tapi kenapa Seorang camat mengklaim penambahan volume proyek tersebut merupakan amal jariyah kepala desa???' ungkap ketua F- Wamipro. Sabtu,(15/03/2025).
M.Suhri juga berharap, Pemerintah Kecamatan Gending lebih efektif dan maksimal lagi dalam menjalankan tugasnya, Terlebih Tim Pelaksana Kerja Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.
"Seorang camat itu harus bijak, Kalau menutupi kesalahan dan membela anak buahnya itu jangan berlebihan. Apakah harus viral dulu, baru di kerjakan. Seandainya tidak viral, mustahil ada pengerjaan lanjutan,kan sudah dilakukan monev," Pungkasnya.
0 Comments