MOJOKERTO,MERDEKANEWS.ID – Paguyuban Kepala Desa (PKD) Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan refleksi satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto di NR Café, Jum,at (24/10) malam.
Acara tersebut menjadi momentum untuk memperkuat komitmen para kepala desa dalam membangun desa yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan sesuai dengan visi Asta Cita Menuju Bangsa Gemilang (MBG).
Ketua PKD Kabupaten Mojokerto dalam sambutannya menegaskan bahwa PKD siap berperan aktif dalam mewujudkan program prioritas pemerintah, terutama dalam penguatan ekonomi desa dan transformasi digital. “Kami berkomitmen untuk membangun 90 desa dengan semangat Asta Cita MBG, serta mempercepat digitalisasi desa sebagaimana arahan Kementerian Kominfo,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan Koperasi Desa (Kopdes) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Menurutnya, dengan dukungan dana desa mencapai Rp 48 miliar, potensi ekonomi desa dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto, Sugeng Nuryadi, mengingatkan agar pengelolaan Dana Desa, Alokasi Dana Desa (ADD), dan siltap dilakukan secara optimal, transparan, dan akuntabel. Ia juga menekankan pentingnya revitalisasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta penguatan program ketahanan pangan di tingkat desa.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Dayat, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, menyoroti perlunya mekanisme penyaluran dana desa langsung ke pemerintah desa tanpa pemotongan. Ia juga mendorong optimalisasi pemanfaatan dana hibah dan pokok pikiran (pokir) legislatif untuk mendukung pembangunan desa, khususnya di sektor pendidikan.
Adapun Staf Khusus Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Gus Afif, menyampaikan bahwa pemerintah pusat akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan PKD dalam mengimplementasikan program Desa Mandiri serta pemberantasan kemiskinan ekstrem, sesuai dengan arah kebijakan Asta Cita MBG.
Acara ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur dan tekad bersama untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun desa yang mandiri, maju, dan sejahtera.(EVA)

0 Comments