Lumajang , Merdekanews.id Sejumlah personel Polri yang terdiri dari Brimob Polda Jatim dan Polres Lumajang turun langsung ke pemukiman warga yang terdampak material erupsi Gunung Semeru di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Kehadiran petugas bertujuan memberikan himbauan agar warga segera meninggalkan area rawan demi keselamatan.
Berdasarkan kondisi di lapangan, beberapa rumah warga tampak rusak dan dipenuhi material vulkanik.
Meski demikian, sejumlah warga masih bertahan di sekitar rumah mereka untuk mencari dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Personel Brimob dan Polres Lumajang kemudian mendatangi satu per satu rumah dan melakukan komunikasi langsung dengan warga. Mereka menekankan bahwa Dusun Sumbersari masih berada dalam zona berbahaya karena potensi hujan abu, banjir lahar, serta awan panas susulan yang belum sepenuhnya berakhir.
“Kami menghimbau agar warga segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Keselamatan diri dan keluarga harus menjadi prioritas utama,” ujar salah satu personel Brimob Polda Jatim yang berada di lokasi.
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar melalui Kasubsi PIDM Seksi Humas Ipda Untoro membenarkan bahwa jajaran Polri bergerak cepat untuk memastikan keselamatan masyarakat.
“Petugas kami di lapangan terus melakukan pendekatan persuasif kepada warga agar segera meninggalkan zona rawan. Kami memahami ada warga yang masih ingin menyelamatkan barang-barang, namun risiko bencana susulan masih tinggi,” terang Ipda Untoro.
Sementara itu, salah satu warga setempat mengungkapkan bahwa mereka sempat ragu untuk meninggalkan rumah karena masih banyak barang yang tertinggal. Namun setelah menerima penjelasan dari petugas, mereka mulai memahami risiko yang ada.
“Kami awalnya ingin tetap di rumah karena masih banyak barang yang harus diselamatkan. Tapi setelah dijelaskan bahayanya, kami mulai bersiap untuk mengungsi,” ujar seorang warga.
Hingga saat ini, situasi di Dusun Sumbersari masih dipenuhi material vulkanik berupa pasir, bebatuan, hingga puing bangunan.

0 Comments