Rumah Ditempeli Stiker Label Status Miskin, Tapi Tak Diberi Bansos


Jember,kabarejember.com
--Miris dan memprihatinkan fakta yang menimpa Duda usia 67 tahun bernama Suwasis, warga Dusun Krajan Tengah Rt.02 Rw.09 Desa Balung Kulon Kecamatan Balung ini. Kakek renta ini diduga menjadi korban penyalahgunaan penyaluran program BLT-DD  Desa Balung Kulon,Kecamatan Balung.

Suawasis mengaku kecewa berat karena rumah tempat tinggal hanya ditempeli stiker label bertuliskan 'Keluarga Miskin penerima BLT-DD tahun anggaran 2020, tapi tidak menerima uang sepeserpun.

Kekecewaan Suwasis dilampiaskan dengan mencopot stiker 'keluarga miskin' yang tertempel di daun jendela tempatnya tinggal, dan menempelkannya di sandaran kursi kayu rumahnya.

Ketika ditemui kabarejember.com pada Sabtu (23/05) dirumahnya, Suwasis mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah Desa Balung Kulon yang hanya memberikan iming-iming mendapat bantuan BLT-DD, tapi pada tidak ada kenyataannya. "Saya malu dan kecewa mas. Kan aneh sudah di stiker dan foto kok dapat bantuan, ya saya copot saja," ujarnya seraya menunjukkan stiker yang tertempel di kursi.

Suwasis menceritakan kalau dirinya dahulu bekerja sebagai sopir, saat ini  menderita sroke sejak beberapa tahun yang lalu. Sekarang dirinya menumpang tinggal di rumah kakak perempuannya. Selama lima belas tahunan dirinya tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah.

Sekitar seminggu yang lalu beberapa perangkat desa dan BPD datang mencari dirinya. Kadatangan mereka untuk memasang stiker dan melakukan foto bersama dirinya sebagai penerima bantuan BLT-DD. "Tetapi sampai hari ini belum mendapat bantuan apapun juga padahal rumah sudah di tempeli stiker dan foto bersama."ujarnya.

Masih menurut Suwasis, pada hari Rabu (20/05) petugas berkeliling membagikan BLT-DD kepada masyarakat, tetapi dirinya tidak  menerima. Saat ditanyakan kepada petugas, Suwasis mendapat jawaban kalau dirinya tidak tercatat sebagai penerima. Kecewa dengan jawaban tersebut, Suwasis mengelupas/melepas stiker yang tertempel di daun jendela tempat tinggalnya, dan menempelkan stiker tersebut di sandaran kursi. "Saya kecewa dan malu kepada masyarakat, karena sudah ditempeli stiker miskin dan difoto bersama petugas, tapi tidak menerima BLT-DD. Harapan saya ada  mendapat bantuan karena saya tidak bisa bekerja karena stroke."katanya.

Kepala Desa Balung Kulon, Syamsul Hadi, sampai berita ini ditayangkan, belum berhasil dikonfirmasi, beberapa kali, bahkan kabarejember.com juga menghubungi hand phone selulernya tidak aktif. (heri)

Post a Comment

0 Comments