PPL Melempem, Ribuan Buruh Tani Tak Terima Bansos



Jember, kabarejember.com
 - Buruh tani yang jumlahnya ribuan di beberapa desa Kecamatan Puger  tidak menerima bantuan peduli buruh tani dari Pemkab Jember.  Pasalnya, mereka tidak masuk dalam daftar nama penerima bantuan Jember peduli buruh tani.

Hal ini disebabkan karena beberapa Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian tidak koordinasi dengan pihak pemerintah desa wilayahnya bekerja.

Padahal, perannya di pertanian yang paling sentral adalah mengubah pola pikir dan cara kerja para petani supaya mampu mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan teknologi pertanian. Tak heran kadang kala penyuluh pertanian harus bertindak sebagai pendidik, pemimpin, dan penasihat secara bersamaan.

Selain itu PPL juga berperan sebagai jembatan antara pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintahan desa. Program-program dari pemerintah yang berkaitan dengan petani tentu akan berjalan baik apabila ada sinergi antara PPL dan pemerintah desa. Peran inilah yang tidak dilakukan beberapa PPL di masa pandemi covid-19, sehingga berakibat tidak diterimanya bantuan peduli covid-19 dari pemkab jember untuk  buruh tani.

Berdasar informasi yang dihimpun kabarejember.com, sejumlah  PPL tidak berkoordinasi dengan pemdes. Pihak pemerintah desa tidak tahu kalau ada bantuan bagi buruh tani terdampak pandemi covid-19 dari pemerintah kabupaten Jember.
 Selama ini tidak ada permintaan data buruh tani dari PPL, makanya beberapa desa hanya mendapat bantuan dalam jumlah sangat sedikit, padahal buruh tani  beberapa desa di Kecamatan Puger jumlahnya banyak. (Berita terkait : //www.kabarejember.com/2020/06/ jumlah-penerima-btt-buruh-tani-di.html).

"Kami baru mengetahui adanya bantuan peduli Covid-19 bagi buruh tani pada saat pembagian bantuan sosial Jember peduli buruh tani pada Rabu (10/06). Sebelumnya tidak ada pemberitahuan atau permintaan data buruh tani dari PPL. Pemerintah desa Kasiyan selalu siap menyediakan data apabila dibutuhkan," kata kepala desa Kasiyan kecamatan Puger, M Mahfud.

Mahfud mengatakan, selama dirinya menjabat kepala desa beberapa bulan lalu, PPL yang wilayah kerjanya di desa Kasiyan tidak pernah ke desa untuk memperkenalkan diri, apalagi membahas program apapun. "Saya baru mengenal dan bertatap muka pertama kalinya dengan PPL desa Kasiyan pada hari Rabu (10/06),"imbuhnya.

Pernyataan serupa dilontarkan oleh kepala desa Mojomulyo kecamatan Puger, Edi Purwanto, selama ini PPL tidak pernah berkoordinasi dengan pemerintah desa menyangkut permintaan data buruh tani untuk mengajukan bantuan Jember peduli  buruh tani dari pemkab Jember, sehingga desa Mojomulyo hanya menerima 3 paket bantuan. "Kami sangat kecewa dengan kinerja PPL Desa Mojomulyo yang tidak berkoordinasi dengan desa dalam penyusunan data buruh tani, sehingga banyak buruh tani di Desa Mojomulyo yang jumlahnya diperkirakan ratusan, tidak menerima bantuan Jember peduli buruh tani dari pemkab Jember," katanya.

Kepala UPT Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Wilayah IX Balung, Mohammad Safi'i kepada kabarejember.com menyatakan tidak semua PPL kinerjanya kurang baik.  "Kami mohon maaf apabila kerja kami kurang maksimal. Kedepannya kami akan memperbaikinya dan koordinasi dengan pemerintahan desa-desa," katanya.  (her)

Post a Comment

0 Comments