2000 Sertifikat Tanah Dibagikan ke Masyarakat

 


Jember,kabarejember.com 

--Pelaksana tugas (Plt) Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, membagikan 2.000 sertifikat tanah kepada masyarakat di Kabupaten Jember, dalam rangka bulan bakti Agraria dan Tata Ruang. 


50 penerima sertifikat sebagai perwakilan, hadir secara langsung di pendapa Wahyawibawagraha, Senin, (09/11/2020).  Sementara para penerima lain  mengikuti jalannya acara penyerahan melalui konferensi video.


Penyerahan  dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo. Dalam kesempatan itu, satu juta sertifikat tanah diberikan ke seluruh masyarakat Indonesia.


"Bukan hanya perorangan, tetapi juga tempat ibadah, semuanya sudah bersertifikat,” terang Plt. Bupati dihadapan awak media, bahwa  program itu sangat bermanfaat bagi masyarakat.


Selain membagikan sertifikat, Plt. Bupati mengingatkan agar masyarakat lebih proaktif dalam mengurus dokumen tanah itu. Langkah tersebut agar tidak terjadi masalah kemudian hari.


Kepada penerima sertifikat, pejabat yang akrab disapa Kiai Muqit itu berpesan sertifikat disimpan dengan baik dan difotokopi.


Presiden Joko Widodo pada Senin, 9 November 2020, menyerahkan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat secara virtual.  Dalam penyerahan ini, Kepala Negara menyerahkan sebanyak satu juta sertifikat kepada para penerima hak dari 31 provinsi di Indonesia melalui konferensi video dari Istana Negara,


Kali ini, penyerahan dilakukan terhadap bidang tanah dari seluruh Indonesia sebagai rangkaian peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (Hantaru) tahun 2020.


Bagi masyarakat yang akan memanfaatkan sertifikatnya untuk modal atau pinjaman di perbankan, harus memperhitungkan kemampuan untuk mengembalikan pinjaman.


“Boleh saja meminjam, tapi harus diperhitungkan. Don't get to the banking with a assurance certificate, kemudian digunakan untuk kegiatan komsumtif, ini harus dihindari, ”pesannya.


Salah seorang penerima sertifikat, Ayumardeliana, terwujud sudah menerima sertifikat tanah sejak bulan Februari.


“Saya membayar suratnya bulan Februari dan baru jadi sekarang. Alhamdulillah prosesnya cepat dengan program ini," terangnya.


Gadis asal Bangsalsari ini mengaku senang. Ia mengaku pernah menyewa sendiri, tapi mengalami kesulitan.


Ayumardeliana mengatakan akan memanfaatkan sertifikatnya untuk modal usaha. “Karena saya perawat, jadi ingin banget punya tempat praktek sendiri,” pungkasnya. (SGM) 


Post a Comment

0 Comments