Hari Perdana, Bupati dan Wakilnya Gelar Dengan Staf



Mojokerto, Merdekanews.net  ---- Bupati Mojokerto yang baru Ikfina Fahmawati dan Wakil Bupatinya Muhammad Al-Barra masuk hari kerja pertama mengikuti apel pagi di halaman Graha Majatama Pemerintah Kabupaten Mojokerto Senin, 1 Maret 2021 pagi dan kemudian lakukan rapat staf.


Sekeliling halaman kantor Pemerintah Kabupaten Mojokerto penuh dengan berbagai karangan bunga ucapan selamat atas pelantikan Bupati Ikfina dan Wakil Bupati Barra dari berbagai institusi Pemerintah dan swasta terkait.


Upacara diikuti oleh para Kepala OPD di lingkungan kantor Pemkab Mojokerto beserta staffnya. Bertindak sebagai Pembina Upacara Pjs Sekdakab DR. Didik Chusnul Yaqi. Didik kemudian memberi kesempatan kepada Wakil Bupati Barra memberikan sambutan.


Dalam sambutannya Barra menyampaikan beberapa hal antara lain.


“Alhamdulillah ini awal saya bertemu dengan panjenengan semua. Saya ingin berkenalan dulu. Karena pepatah mengatakan. Tak kenal maka tak sayang. Nama saya Albarra biasa dipanggil Barra. Pendidikan terkahir saya S2 di Universitas Pajajaran. Sekarang lanjut S3 belum rampung. Tetapi sudah menulis desertasi tapi belum setor karena tersita oleh kesibukan”.


“Mengawali kerja saya pertama ini saya ingin mensitir kata bijak atau maaqola dalam agama. 

Man asyroqot bidaayatuhu asyroqot nihayatuhu. Barang siapa yang mengawali kerjanya dengan cahaya cemerlang, maka pada akhir pekerjaannya bercahaya cemerlang pula”.


” Oleh karenanya pada kesempatan yang berbahagia ini mengawali kerja kami, bu Bupati dan saya memasuki pemerintahan di kabupaten Mojokerto ini dengan cemerlang dengan asyraqot dengan baik sehingga baik pula pada akhirnya nanti”.


” Kami ingin ada suatu perubahan di kabupaten Mojokerto, perubahan yang baik di kabupaten Mojokerto. Tentu hal ini tidak bisa dikerjakan oleh satu atau dua orang saja. Akan tetapi harus didukung oleh semua komponen yang ada di pemerintahan Kabupaten Mojokerto. Oleh karena itu mari bersama-sama dan bekerja sama untuk berkhidmat kepada kabupaten kita ini”.


“Banyak persoalan yang diihadapi di Kabupaten Mojokerto yang membutuhkan sumbangsih pemikiran dari panjenengan semuanya. Saya yakin para Kepala OPD dan jajarannya mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Tinggal bagaimana kita bersama-sama mencurahkan sekaligus mewujudkannya dalam aksi nyata memberikan yang terbaik buat Kabupaten kita ini’.


” Apalagi saat ini kita menghadapi pendem covid-19 yang merugikan segala hal. Pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya semuanya terdegradasi yang mengharuskan kita bangkit. Anjuran Pemerintah pusat dan daerah kita harus memulihkan sektor ekonomi melalui pariwisata dan UMKM ( Usaha Mokro Kecil dan Menengah”.


” Barangkali itu saja masukan saya bagaimana kita harus membangkitkan lagi ekonomi di Kabupaten Mojokerto. Saya mohon maaf kalau kurang protokoler karena ini awal saya memasuki pemerintahan di Mojokerto. Saya butuh belajar dari panjenengan semua yang sudah lebih berpengalaman. Karena sudah berpengalaman ada yang 20 tahun atau 30 tahun bekerja disini. Sehingga bisa saling memberi dan menerima”.


Giliran berikutnya Bupati Mojokerto yang baru Ikfina Fahmawati mendapatkan kesempatan menyampaikan sambutan dan arahan perdana apel pagi. Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan beberapa hal yang antara lain.


“Alhamdulillah pada kesempatan yang Insyaallah penuh berkah ini sudah mulai hangat dan panas sejak tadi hawanya sejuk. Saya tidak perlu seperti Wakil Bupati Gus Barra tadi memperkenalkan diri. Karena sudah banyak yang tahu saya walau mungkin sebagian ada yang belim kenal. ‘.


” Ketika saya meninggalkan pendopo Kabupaten ini terbesit dalam hati dan pikiran saya untuk tidak kembali kesini lagi. Bahkan pernah saat itu saya berdiri di pendopo ini untuk awal jabatan suami saya sebagai Bupati periode kedua kalinya. Saya masih ingat saat itu hari kesatuan gerak PKK saya mengatakan bahwa saya tidak akan mencalonkan diri sebagai Bupati lima tahun ke depan. Tetapi kita tidak bisa menghindar dari ketentuan Allah. Sehingga mohon maaf saya saat ini berdiri dihadapan panjenengan semuanya sebagai Bupati Mojokerto”.


“Saya mohon panjenengan bisa menerima saya, menerima kami, saya dan Gus Bara sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto yang kedepannya kita harus bisa bersama-sama, bekerja sama saling support “.


“Ini pengalaman pertama saya masuk ke birokrasi pemerintahan Kabupaten Mojokerto. Pemerintah Pusat sudah membuat road map Reformasi birokrasi untuk 2020-2024 ini targetnya adalah birokrasi berkelas dunia”.


” Ada beberapa kata kunci yang harus kita pegang disini bagaimana perjalanan Reformasi Birokrasi ini bisa berkelas dunia. Yang pertama bagaimana pelayanan birokrasi bisa berkelas dunia. Pelayanan publik yang cepat, tepat dan berkualitas. Yang kedua bagaimana birokrasi itu sendiri yang akuntabel, efisien dan efektif. Dua kata yang digaris bawahi adalah efektif dan efisien “.


” Maka kita harus bekerja keras, bekerja bersama-sama, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas. Kita bekerja pada jam kerja memang harus mendapatkan hak kita. Tapi keharusan bekerja diluar jam kerja hendaknya di pahami sebagai bekal kita dalam menghadapi sesuatu yang pasti. Apa itu sesuatu yang pasti kita hadapi ? Yaitu kematian. Tidak ada yang tahu kapan kita tidak bisa bertahan di dunia ini lagi. Bagaimana kita mati ? “


“Kami mengharap agar kita bekerja tidak sekedar bekerja untuk mendapatkan hak kita bayaran. Akan tetapi kita bekerja ada bagian yang merupakan ibadah. Mumpung kita masih diberi kesempatan”.


” Pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa saya tidak bisa melupakan suami saya yang mantan Bupati Mojokerto saat ini menjalan hidup ditahanan. Saya tidak ingin ada lagi dikalangan birokrasi pemkab Mojokerto ini mengalami seperti suani saya. Cukup suami saya saja. Tidak ada lagi istri yang merasakan suaminya ditahan. Cukup saya saja. Tidak ada lagi anak-anak yang ditinggal ayahnya karena ditahan. Cukup anak saya aja. Oleh karenanya bekerja sesuai aturan, taat prosedur”.


“Saya tegaskan disini bahwa saya tidak menerima uang dalam bentuk gratifikasi atau suap. Jikalau ada yang mengaku saudara saya, tim sukses saya atau orang dekat saya meminta uang karena jabatan. Maka abaikan saja. Saya tidak pernah meminta itu. Juga pengisian jabatan dilakukan sesuai dengan kecakapan, prestaai, dan kompensi, pendidikan dan dilakukan secara obyektif tanpa uang. Hati-hati lah pemberi dan penerima suap bisa dikenakan pasal”.(jeki ridwan)

Post a Comment

0 Comments