Pimpinan Pokphand Edy Setyo Utomo (BU HEAD Tidak Koperatif


Jombang, Merdekanews.id - Pemerintah Desa Balongsari kecamatan Megaluh meminta kepada pimpinan tertinggi Pokphand untuk segera memindahkan GM. Manager PT. Satwa Utama Raya (Sur) 3 Jombang, Dirta Hadi Wijaya keluar dari Kabupaten Jombang tidak digubris.

Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Desa Balongsari Abah Nurwahid melalui rekaman selulernya yang sedang viral di media sosial. "Hingga berita ini diterbitkan Dirta Hadi Wijaya masih tetap di SUR 3 Jombang, hanya pindah tidur saja ke Pokphand Desa Plabuhan Kecamatan Plandaan, tutur Abah Nurwahid.

Padahal menurut Kades Balongsari, ini sangat serius mengingat Dirta tidak komitmen kepada pemerintah desa, hanya janji-janji saja ke desa. "Ini terkait dengan tandatangan hak guna, saya rela melepas tandatangan waktu itu karena saya melihat dan menghargai yang datang itu pak Khoirul dan Abah Hardi menemui saya, walaupun sebetulnya bertentangan dengan hati saya.

Dikatakan Nurwahid, Dirta Hadi Wijaya itu kurang memperhatikan desa. GM. Manager PT. SUR 3 Jombang ini tidak komitmen kepada Pemerintahan Desa Balongsari. Ada semacam kayak diskomunikasi sehingga saya menganggap Dirta itu tidak komitmen.

"Alhamdulillah, waktu itu pak Choirul sama pak de Hardi yang datang makanya saya rela melepas tandatangan, kalau bukan dua orang ini tidak akan saya tandatangani hak guna tersebut," ucap Kades Nurwahid.

Lanjut Nurwahid, sebelum tandatangan, ada permintaan saya ke pak Khoirul kalau Dirta pernah menjanjikan kerjasama antara Pokphand dengan Pemerintah Desa Balongsari. Pak Khoirul waktu itu janji memenuhi permintaan saya untuk diteruskan ke Dirta. 

Pak Khoirul mengatakan ke saya, kalau ada kerjasama yang baik maka saya punya etika dan akan bertanggungjawab untuk memberi fasilitas. "Artinya bantuan kepada desa apa yang telah dibutuhkan oleh desa Insya Allah saya perjuangkan walaupun belum ada keputusan dari atas (Dirta red)," ujar Kades Nurwahid yang merupakan Sarjana Hukum (S1) dan Haji ini.

Pak Khoirul mengatakan seperti itu sehingga saya pada waktu itu terharu dengan janji-janjinya, makanya saya rela untuk melepaskan tandatangan saya. Ya, karena janji-janji itulah, lanjutnya.

Akhirnya Dirta waktu itu datang minta maaf, minta maaf.  Itu saya semakin yakin betul seperti apa yang telah diutarakan oleh pak Khoirul sehingga akan mewarnai desa saya, kebijakan saya, agar bisa seperti sebelum Dirta. Sebelum Dirta bertugas di SUR 3, hubungan desa dengan pihak perusahaan baik, kerjasama desa sangat baik, termasuk dengan karyawannya maupun warga sekitar dan perangkatnya. Yang dulu itu baik sekali, tuturnya.

Diakui Kades Nurwahid kalau perjanjian tertulis memang tidak ada, kita ini kan sebagai orang muslim yang harus kita pegang kata-katanya. Pak Khoirul dulu membuat saya untuk lebih mantap untuk tandatangan karena ada janji-janji itu terhadap desa.

"Walaupun perjanjian itu tidak tertulis karena saya itu orang yang beriman kita sama-sama orang Islam, makanya saya yakin dengan etika baiknya sebagai orang Islam saya yakin dia tidak akan mengingkari,"  jelasnya.

Sudah beberapa kali juga saya sarankan ke Dirta supaya belajar dari kabupaten Jombang menuju kabupaten yang lain tujuannya satu, untuk mencari ilmu yang lebih baik lagi karena Dirta itu masih muda, masih butuh pendidikan atau pengetahuan dari lingkungan untuk menghilangkan sifat individualisnya mementingkan diri sendiri dan menghilangkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. itu harapan saya, imbuhnya.

Kemudian terkait adanya karyawan Dirta yang meninggal karena kecelakaan kerja, itu sempat saya didatangi media ditanya tanya, sebabnya adalah kebijakan yang kurang pas dari Dirta sehingga banyak permasalahan yang timbul baik itu dari dalam maupun dari luar. Artinya, Dirta ini kalau tidak dipindah keluar dari wilayah kabupaten Jombang akan mengakibatkan efek yang luar biasa, tutup Abah Nurwahid dengan salam.

Sementara Dirta Hadi Wijaya saat ingin ditemui awak media di PT. SUR 3 Jombang, GM. Manager PT. Satwa Utama Raya ini disuruh menunggu sama sekuriti, entar lagi ditemui pak Dirta, kata Sekuriti ke media ini pada Selasa (7/3/2023) siang. Berselang seperempat jam, yang datang bukan Manager Dirta, melainkan orang lain.

Begitupun Direktur Pokphand Edy Setyo Utomo (BU HEAD) ketika dikonfirmasi awak media.

Terkait viralnya rekaman Kepala Desa Balongsari H. Nurwahid yang meminta ke pimpinan Pokphand untuk memindahkan Dirta Hadi Wijaya, GM. Manager PT. Satwa Utama Raya 3, keluar dari wilayah Kabupaten Jombang. Anda selaku pimpinan langsung dari Dirta Hadi Wijaya, bagaimana tanggapan bapak?

Meninggalnya almarhum Basori sampai saat ini belum mendapatkan BPJS serta Arogansi Dirta Hadi Wijaya, bagaimana?

Pemerintah Desa Balongsari juga mengaku tidak ada perhatian dari Dirta Hadi Wijaya termasuk hubungannya dengan warga sekitar maupun karyawan yang kurang bagus. Bagaimana?

Kemudian terkait tanda tangan hak guna yang sudah ditandatangani Kepala Desa Balongsari. Kepala Desa menandatangani itu karena yang melobi pak Khoirul dan Abah Hardi. Ada permintaan Abah Nurwahid ke pak Khoirul dan Abah Hardi namun hingga saat ini hanya janji-janji saja, belum ada respon sama sekali, bangaimana tanggapan anda selaku pimpinan?

Hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban atau respon sama sekali dari pimpinan Pokphand Edy Setyo Utomo (BU HEAD). (tim)

Post a Comment

0 Comments