Lumajang, Merdekanews.id Kasat Intel Polres Lumajang Iptu Andrie Setyo Wibowo mewakili Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menghadiri kegiatan Dharma Santi dalam rangka Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 M/2025. Acara khidmat ini berlangsung di Wantilan Pura Mandara Giri Semeru Agung, Dusun Sumberagung, Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Kegiatan Dharma Santi kali ini mengusung tema "Manawasewa, Manawasewa Mewujudkan Indonesia Emas tahun 2025”. Tema ini menekankan pentingnya pengabdian kepada sesama manusia sebagai wujud nyata dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas.
Dalam kesempatan tersebut, Iptu Andrie Setyo Wibowo menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Dharma Santi ini.
"Kehadiran kami di sini merupakan wujud sinergitas antara Polri dan umat Hindu di Kabupaten Lumajang. Kami berharap, perayaan Hari Raya Nyepi ini dapat membawa kedamaian, kerukunan, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Iptu Andrie Setyo Wibowo juga menyampaikan pesan Kapolres Lumajang terkait pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas tahun 2025.
"Semangat Manawasewa yang terkandung dalam perayaan Nyepi ini sejalan dengan upaya kita bersama untuk membangun bangsa yang lebih baik. Mari kita terus tingkatkan kepedulian dan pengabdian kepada sesama," imbuhnya.
Hadir di antaranya Ketua PHDI Provinsi Jawa Timur Budiono, S.Ag, Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma, Dandim 0821 Lumajang Letkol Inf. Ronny Wijaya Koesuma, serta Kasat Intel Polres Lumajang Iptu Andrie Setyo Wibowo yang mewakili Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar.
Kegiatan Dharma Santi diawali dengan pembacaan Weda Wakya oleh Krisna Kusuma Wardana dan Andika, dilanjutkan doa oleh Romo Mangku Sumarto. Penampilan Tari Penyambutan Remo Lumajangan dari Sanggar Tari Genta Buana Pura Mandara Giri Semeru Agung semakin menambah kekhidmatan acara.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Hari Raya Nyepi, Wira Darma, mengungkapkan rasa syukurnya atas suksesnya seluruh rangkaian perayaan, mulai dari upacara Melasti, pawai Ogoh-ogoh, hingga Dharma Santi malam ini.
"Kami bergotong-royong lintas agama untuk melestarikan budaya. Kami berharap pawai Ogoh-ogoh menjadi acara tahunan yang menjadi daya tarik wisata religi di Kecamatan Senduro," ungkapnya.
Senada, Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, Teguh Widodo, S.Sos, menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam mendukung acara keagamaan umat Hindu. Ia juga mengapresiasi kebersamaan dan sinergi lintas agama yang terjalin di Lumajang.
Kepala Kemenag Kabupaten Lumajang, Ahmad Faisol, S.Ag., M.H, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya atas harmonisasi kehidupan beragama di Lumajang.
"Senduro menjadi prototipe moderasi beragama yang layak menjadi contoh nasional. Kedamaian ini harus terus kita jaga bersama," katanya.
Ketua PHDI Provinsi Jawa Timur, Budiono, S.Ag, menambahkan makna dari rangkaian Hari Raya Nyepi, mulai dari Melasti, Tawur Agung, hingga Catur Brata Penyepian.
"Ogoh-ogoh itu simbol menetralisir energi negatif. Dharma Santi ini bentuk halal bihalal kita umat Hindu, untuk saling memaafkan," terangnya.
Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, S.H, mengapresiasi kegiatan Dharma Santi sebagai momentum memperkuat kerukunan.
"Semangat gotong royong yang ditanamkan dalam tema hari ini selaras dengan upaya mewujudkan masyarakat Lumajang yang damai dan harmonis. Pemerintah daerah berkomitmen terus mendukung pelestarian budaya dan perayaan keagamaan," tegasnya.
0 Comments