Ribuan Peziarah Padati Tempeh, Mengenang Jejak Dakwah Habib Sholeh.


MerdekaNews, Tempeh, Lumajang – Haul ke-49 Al-Qutb Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid kembali menggugah ribuan peziarah dari berbagai daerah untuk datang ke Dusun Krajan Timur, Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang. Acara ini digelar di kompleks rumah dan sumur barokah yang pernah menjadi tempat tinggal Habib Sholeh saat berdakwah di Tempeh sebelum menetap di Tanggul, Jember.

*Tempat yang Tak Pernah Sepi dari Ziarah*

Selama sekitar 12 tahun, Habib Sholeh berdakwah di Tempeh. Rumah yang beliau tinggali kini menjadi situs ziarah yang ramai dikunjungi, terutama pada momentum haul. Di dalamnya terdapat sebuah sumur tua yang dikenal sebagai *Sumur Barokah Habib Sholeh*. Air dari sumur ini diyakini membawa keberkahan dan khasiat penyembuhan, menjadi salah satu alasan peziarah datang dari jauh.

Salah satunya adalah, Eka seorang peziarah asal Jakarta, yang rutin datang setiap tahun bersama rombongan. “Saya tidak pernah absen haul Habib Sholeh. Kami selalu singgah ke Tempeh, mengambil air dari sumur barokah, dan berziarah. Rasanya hati jadi lebih tenang. Ini bukan sekadar perjalanan spiritual, tapi juga bentuk cinta kami pada ulama,” ujarnya.

*Tradisi yang Menghidupkan Nilai*

Rangkaian kegiatan haul berlangsung khidmat, mulai dari pembacaan sholawat, pengajian, hingga doa bersama. Tradisi ini tak hanya memperkuat nilai spiritual, tetapi juga menanamkan kembali ajaran moral dan keislaman kepada generasi muda. Setiap Jumat Kliwon dan Sabtu malam, tempat ini tak pernah sepi dari peziarah.

Kepala Desa Tempeh Tengah, M. Mansyursah, menyebut haul ini sebagai momentum penting dalam membangun kebersamaan warga. “Selain aspek spiritual, haul ini memperkuat silaturahmi dan nilai-nilai kearifan lokal,” katanya.

*Dikelola oleh Yayasan Sumur Barokah*

Situs ini kini dikelola oleh *Yayasan Sumur Barokah Habib Sholeh* di bawah asuhan KH. Moh. Nur Hasan. Beliau menegaskan pentingnya merawat warisan Habib Sholeh tidak hanya sebagai lokasi ziarah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran akhlak. “Kami berupaya agar tempat ini tidak hanya menjadi tujuan ziarah, tapi juga pusat dakwah dan pendidikan keislaman,” jelas KH. Nur Hasan.

*Menjaga Warisan, Menjemput Berkah*

Haul ke-49 ini menjadi bukti bahwa warisan spiritual Habib Sholeh tetap hidup di hati umat. Sumur barokah yang terus mengalir menjadi simbol keberlanjutan dakwah dan keberkahan yang tak pernah kering.
(Dodik)

Post a Comment

0 Comments