Harga Tembakau Jeblok, Petani Menjerit


Jember, Kabarejember.com
-----Berangkat dari penderitaan yang sama yakni harga tembakau jeblok dan murah, membuat petani tembakau Jember khususnya terpaksa menjerit dan berteriak lantang. Akhirnya, para petani khususnya petani tembakau di Jember mendirikan Paguyuban Petani Jember (PANIJEM ). Mereka mengaku kecewa dan miris menghadapi harga tembakau tahun ini terjun bebas tanpa penghalang.

Oleh karena itu, para petani khususnya petani tembakau Jember bersatu untuk menyamakan sikap dengan bergabung di PANIJEM. Panijem  ini sebagai wadah para petani Jember menumpahkan uneg unegnya dan keluh kesahnya menghadapi pasar tembakau.

Sebab, beberapa gudang tembakau yang membeli tembakau di wilayah selatan khususnya  membeli tembakau petani dengan harga seenaknya. “Kalau tembakau mau dibeli dengan harga Rp 3000 perkilo, ya bawa kesini. Siapa yang tidak keceewa harga tembakau dibeli  seperti itu,” ujar Supar Efendy Ketua Panijem menirukan ungkapan petani.

Memang, harga tembakau ditingkat petani yang sangat jeblok harganya yaitu pada era tahun ini (2019). Petani sangat merasakan murahnya harga tembakau yang dibeli perusahaan. Mereka tidak berkutik menghadapi kondisi harga yang semakin hari bukannya malah naik malah semakin jeblok.

Menurut Ketua PANIJEM, jebloknya harga tembakau disebabkan beberapa faktor . Supar  menduga bahwa jebloknya harga tembakau diantaranya disebabkan adanya permainan harga di penafsir gudang.”Praktik ini yang kurang terbuka dan kurang transparan. Karena tidak terbuka ini, yang membuat harga tembakau jeblok,” ungkapnya.

Jika kondisi seperti ini kata Supar, selayaknya pemerintah hadir di tengah tengah petani untuk mencarikan  solusi. “Kami petani ini butuh pengayoman dan perhatian serta perlindungan dari pemerintah. Kalau kami ini dibiarkan, dibubarkan saja pemeritnah jkka tidak bisa memberikan pelayanan terbaik bagi rakyatnya,” serganhya.

Padahal, tambah dia, harga te mbakau pernah mengalami masa keemasan dengan harga sampai tembus Rp 15 ribu – Rp 30 ribu. Sdedangkan , kualitas tembakau biasa biasa saja. Artinya, permintaan perusahan yang ada di Jember , jenis dan kualitas tembakau petani tidak terlalu bagus bagus.”Tapi mengapa sekarang ini harga tembakau dipukul rata menjadi murah. Padahal, kualitas tembakaunya petani ada yang baik, sedang dan biasa biasa,  kenapa dipukul rata dihargai murah,” imbuhnya. (mul/ulu/mia/)

Post a Comment

0 Comments