Bupati Faida Monitor Pelaksanaan UTBK di UNEJ


Jember,kabarejember.com
--Bupati wanita pertama di Jember, dr.Faida ,MMR. memonitor pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK ) di Universitas Jember.

“Alhamdulillah, meski pesertanya banyak, sekitar 12 ribu lebih, tapi bisa berjalan dengan lancar,” terangnya usai meninjau beberapa lokasi UTBK

Bupati mengatakan, Pemkab Jember bersama jajaran Kodim dan Polres Jember sebagai pengawas protokol Covid-19 memastikan jalannya UTBK di Unej berjalan sesuai dengan protokol Covid-19.

“Kami berterima kasih atas kerjasama yang baik dari Unej, karena dapat melayani ribuan mahasiswa sesuai dengan protokol Covid,” katanya.

Sebelum mengikuti UTBK, jelasnya, peserta sudah melakukan rapid test. Untuk peserta dari luar kota, dicek di perbatasan.

Apabila sudah mengikuti protokol covid dan memiliki surat keterangan dengan gelang kuning, calon mahasiswa dapat mengikuti tes.

“Dengan bergelang kuning menjadi pertanda aman mengikuti UTBK dan menginap,” ungkap bupati.

Dari 12 ribu lebih peserta, ada sekitar 4 ribu peserta asal Jember yang telah mendapatkan layanan rapid test gratis dari Pemkab Jember.


“Insyaallah, UTBK di Unej berjalan dengan lancar dan aman,” imbuhnya.

Bupati kembali menegaskan, peserta UTBK di Unej telah melakukan rapid test. Ini karena sebelumnya sudah disosialisasikan dengan baik.

“Semua yang dari dalam dan luar kota sudah mengikuti protokol covid dan sudah rapid,” tandasnya.

Pelayanan rapid test untuk peserta asal Jember dibagi per wilayah. Pelayanan pemeriksaan kesehatan ini dilakukan oleh petugas puskesmas terdekat.

Bagi mereka yang hasil tesnya reaktif, sementara tidak melakukan UTBK gelombang saat ini. Nanti akan ada gelombang susulan.

Sementara itu, Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M. Eng, menyampaikan, pihaknya melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Jember untuk pelaksanaan protokol Covid-19.

“Kegiatan ini berlangsung sesuai dengan arahan gugus tugas covid. Semoga ini berjalan dengan konsisten,” ujarnya.

Jika ada yang reaktif, lanjutnya, akan dimasukkan pada tahap dua. UTBK tahap kedua dilaksanakan karena ada sesi yang harus dipotong untuk mengurangi penumpukan orang.

“Itu prinsip dari protokol untuk menjaga jarak,” jelasnya.

Bagi peserta yang belum bisa mengikuti tahap pertama dan tahap dua, dapat mengikuti ujian cadangan," pungkasnya. ( SGM )

Post a Comment

0 Comments