Workshop Penyusunan Kurikulum SD


Kota Mojokerto -Merdeka news.id Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar workshop penyusunan kurikulum pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD). Kegiatan yang rencananya berlangsung selama dua hari ini (30-31/5) diikuti oleh 122 peserta yang terdiri atas para kepala sekolah dan pengembang kurikulum sekolah dasar negeri/ swasta se-Kota Mojokerto.

Workshop tersebut sebagai upaya pemkot Mojokerto meminimalisir dampak fenomena learning loss yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Tidak bisa dipungkiri, banyak anak-anak Indonesia yang mengalami ketertinggalan pembelajaran (learning loss) sehingga mengalami kesulitan untuk mencapai kompetensi dasar sebagai peserta didik.


"Tujuan nasional di tahun 2045, Indonesia mencapai generasi emas. Sehingga akses dan kualitas pendidikan ini harus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Terlebih dengan adanya pandemi, banyak yang harus dikerjakan untuk memulihkan kembali tatanan pendidikan yang ada," ujar Wali kota Ika Puspitasari, Senin (30/5/2022).


Pihaknya juga menekankan bahwa pendidikan sebagai salah satu layanan wajib dasar bagi masyarakat. Bahkan dalam misi pembangunan di Kota Mojokerto yang diusungnya, ia mencantumkan peningkatan kualitas pendidikan sebagai yang utama.

"Ada yang namanya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan di daerah. Yang mana pendidikan menjadi salah faktor penentu IPM tersebut," ujar sosok yang akrab disapa Ning Ita ini.

Lebih lanjut, kebijakan pembelajaran akan difokuskan pada pengembangan Kurikulum Merdeka. Kurikulum yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.


"Kurikulum Merdeka Belajar ini memberikan kesempatan bagi anak untuk mengeksplor potensi masing-masing anak kita. Karena mereka memiliki keistimewaan masing-masing. Hal ini harusnya bisa menjadi dasar dalam memberikan model pendidikan yang terbaik bagi anak-anak kita," tutur Ning Ita.


Dengan landasan hal tersebut, pendidikan akan berpatokan pada esensi belajar. Berbeda dengan sistem lama yang lebih menekankan pada nilai akhir dan menganggap setiap anak memiliki kompetensi yang sama.

"Jadi peran panjenengan di sini semua sangat fundamental, sangat strategis. Panjenengan berperan besar dalam mensukseskan rencana pembangunan nasional dan daerah," pungkasnya. yn.

Post a Comment

0 Comments