7.233 Santri Telah Jalani Rapid Test


Jember,kabarejember.com
---Upaya pencegahan penularan Covid-19, terus dilakukan tim tugas  penanganan Covid-19 Kabupaten Jember salah satunya menyiapkan santri pondok pesantren memasuki tatanan normal baru (new normal). Salah satu langkahnya dengan melakukan rapid test kepada santri.

Pemeriksaan kesehatan gratis itu dimulai pada tanggal 06 Juni kepada santri Ponpes Bustanul Ulum Bulugading, Kecamatan Bangsalsari. Sebanyak 37 santri dari 144 santri menjalani rapid test.

Pada hari yang sama, rapid test dilakukan untuk santri di dua pondok di Kecamatan Tanggul dan Jenggawah. Pemeriksaan terus dilakukan kepada santri di sejumlah pondok oleh petugas puskesmas setempat. Sejak hari Sabtu 6 Juni 2020 hingga kemarin, Kamis 11 Juni 2020 tercatat 7.233 santri, pengurus pondok, dan panitia telah jalani pemeriksaan.

Pemeriksaan kesehatan itu tidak hanya untuk santri yang akan kembali ke pondok yang ada di Jember. Santri yang akan kembali ke pondok di luar Jember juga diharuskan menjalani pemeriksaan.

Seperti 117 santri Pondok Pesantren Annuqoyah Sumenep asal Jember yang menjalani pemeriksaan rapid test sebelum kembali ke pondok, Kamis, 11 Juni 2020.

Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, yang juga alumni pondok tersebut berkesempatan meninjau pelaksanaan rapid test dan melepas keberangkatan santri menggunakan kendaraan yang disediakan Pemkab Jember.

Wabup menegaskan, pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan keharusan dalam protokol kesehatan transisi pondok pesantren aman. “Alhamdulillah, dinyatakan nonreaktif semua,” kata wabup usai pemberangkatan.

Pemeriksaan kesehatan gratis dan fasilitasi keberangkatan itu merupakan bagian dari kegiatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjalankan protokol kesehatan untuk transisi ponpes aman.

Gugus tugas menyediakan 50 ribu rapid test untuk santri. Sampai Rabu, 10 Juni 2020, sedikitnya 7.233 santri dan pengurus pondok dilaporkan telah menjalani pemeriksaan kesehatan itu. Rinciannya, 6.902 santri, 318 pengurus pondok, dan 13 panitia.

Pemeriksaan santri Annuqoyah Sumenep dilakukan di aula Universitas Islam Jember (UIJ). Sementara pemberangkatan di rumah dinas wabup yang tak jauh dari kampus nahdliyin itu.

Menurut wabup, rapid test ini gelombang pertama untuk santri Annuqayah.  “Kloter pertama ini yang boleh kembali dari kalangan mahasiswa,” ujarnya. Keberangkatan mereka menggunakan 3 bus yang telah disediakan oleh Pemkab Jember. Mereka juga dibekali vitamin untuk kebutuhan satu bulan. Juga alas sholat dan masker.

Wabup, yang juga alumni Ponpes Annuqoyah berharap santri yang kembali itu konsisten melaksanakan pola hidup bersih, sehat, serta, menjalankan protokol kesehatan. Membiasakan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.

“Untuk sementara, kami harapkan untuk menghindari itu semua dalam rangka membatasi persebaran virus yang melanda,” katanya. Hal ini, lanjutnya, perlu dipegang teguh dan dijadikan sebuah tradisi dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua panitia pelaksanaan rapid test, Muhammad Taufiq, menyampaikan, pelaksanaan rapid test dilakukan setelah ada pengajuan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember.

“Terdata santri 117 mahasiswa. Terdiri dari putri 49 dan sisanya adalah santri putra,” ujarnya. Rapid test gelombang kedua direncanakan 4 Juli mendatatang.

“Diharapkan santri sehat semua, dan bisa kembali ke pondok dengan hasil yang nonreaktif,” katanya.

Menjadi salah satu peserta rapid test, Lisa Andriani mengaku lega karena sudah ada penanganan khusus untuk kembali ke pondok.

“Jadinya kami sebagai santri lega. Jadi ada jalan untuk kembali ke pondok,” ujarnya. Karena baru pertama kali melakukan rapid test, Lisa mengaku grogi.

“Alhamdulillah non reaktif semua. Semoga ini tidak kita saja, dan benar-benar menyeluruh bagi seluruh santri, baik dari luar ke Jember dan Jember ke luar,” harapnya.
Santri asal Garahan Silo ini menyatakan program ini bagus. (tim/red)

Post a Comment

0 Comments