Proses pencabulan di sumbersono di pertanyakan warga



Mojokerto, merdekanews.net Sudah setengah bulan kasus pencabulan ramai jadi gunjingan dan pembicaraan di tengah warga Sumbersono Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.

Warga semakin gerah, sejak masalah ini terkuak, hingga sampai di mediasikan di Balai desa Sumbersono tak ada titik damai hingga bergulir ke pelaporan polisi ke PPA Polres Mojokerto, namun kedua pelaku yaitu Mj,65 tahun dan Wy, 55 tahun , kedua kakek belum ada penanganan yang serius dari pihak aparat, dan ditangkap serta diadili sesuai proses hukum atas tindakannya kepada korban gadis bawah umur, P, 15 tahun


Dari hasil penulusuran awak media ini, saat berkunjung kembali ke desa Sumbersono, Rabu 20 Juli 2021atas undangan warga setempat, mendapatkan keterangan dan fakta baru.


Menurut keterangan warga setempat, pihak polres Mojokerto sudah memanggil kedua pelaku dan saksi-saksi. termasuk saksi Kunci saat mengetahui pelaku masuk ke rumah korban.


Salah satu saksi kepada wartawan  ini menjelaskan bahwa pemanggilan Pelaku dan saksi dilaksanakan hari Selasa,13 Juli dan Rabu,14 Juli 2021. Sementara itu kedua pelaku susah untuk di temui dan konfirmasi.


“Saya hadir dalam kesaksian, waktu juga ada kedua pelaku dan saksi kunci disana, mungkin lebih jelasnya saksi kunci juga mbak datangi untuk keterangannya,” kata saksi yang menolak di sebit namanya.


Atas petunjuk saksi lain, wartawan media ini mendatangi rumah saksi kunci, dan secara gamblang dia menceritakan apa yang dia lihat waktu itu, dimana si pelaku yaitu Mj ada di dalam rumah itu dalam kondisi lampu rumah dalam keadaan tidak ada penerangan, sampai pelaku keluar dari rumah korban tersebut.


Sementara itu, sesepuh desa stempat yang juga perangkat desa Sumbersono, mewakili suara warga lain mengatakan, ini desa sudah benar- benar tercemar, apa ya gak dikatakan orang-orang setempat mau melakukan demo ke Balai Desa itu ada benarnya apalagi sejak kejadian di balai desa, si korban menghilang tidak tau keberadaannya dimana, ada yang bilang di panti asuhan, ada juga yang bilang di yayasan.


” Saya juga merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan warga lain jika gerah dan tidak menerima dengan adanya kasus ini, apalagi si pelaku sampai hari ini masih belum ada penahanan, padahal sudah jelas-jelas ada pengakuan saat di BAP oleh penyidik. Terus pengacaranya korban juga gimana kok belum bisa menyeret kedua pelaku dan di tangkap,” gumannya.


Apa karena pelaku ini orang kaya, orang banyak dwit sehingga hukum bisa ia beli…?. Kades sebagai bapak warga masyarakat ini mana juga suaranya, warganya mendapat perlakuan kayak gitu dan desanya di cemari kok diam saja, selain itu keberadaan korban dimana juga tidak jelas, seperti ditelan bumi, apa perlu kami harus demo dulu supaya pelaku pelaku ditangkap, wong jelas salah kok sik mbulet ae dan lambat penanganannya,” pungkasnya.


Sementara itu Kepala desa setempat hingga berita di tayangkan kali ini belum bisa dikonfirmasi, di hubungi via HP tidak pernah menjawab, di datangi di kediamannya juga kantornya juga tidak pernah bisa di temui. (Jekyridwan)

Post a Comment

0 Comments